Said Didu Klaim RI Sudah Masuk Dalam Jebakan Infrastruktur

Author
Published December 18, 2021
Said Didu Klaim RI Sudah Masuk Dalam Jebakan Infrastruktur
Said Didu Klaim RI Sudah Masuk Dalam Jebakan Infrastruktur


Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengatakan dengan lugas bahwa saat ini Indonesia telah masuk ke dalam jebakan infrastruktur ketika ia mengaitkan antara biaya pemeliharaan infrastruktur dengan penghasilan yang didapatkan, terutama ketika ia mencontohkan pemeliharaan jalan tol


Sebelum nya, Said Didu menjelaskan ia melakukan perjalanan dari Jakarta menuju ke Palembang via laut dan darat.

Pada saat dalam perjalanan, Said Didu melihat jika hanya sedikit kendaraan yang melakukan perjalanan yang dia anggap merupakan sebuah ketimpangan antara pendapatan dan pemeliharaan.


Bahkan, dari pengamatan Said Didu, jalan tol yang menghubungkan Lampung dengan Palembang diprediksi akan mengalami kerugian dengan sedikitnya kendaraan yang melintas.


Said Didu dalam kesempatan itu mencoba untuk menggunakan LRT yang telah beroperasi di Palembang.


"Naik LRT itu biayanya murah sekali, sekali naik hanya Rp5 ribu dan bolak-balik berarti Rp10 ribu. Nah, yang paling parah itu jalan tol. Saya bisa menyatakan bahwa kasihan Waskita dan Hutama Karya karena untuk biaya pemeliharaan saja tidak cukup dari penghasilan jalan tol," kata Said Didu dikutip dari YouTube MSD.

Menurut perhitungan Said Didu, untuk terhindar dari kerugian, dibutuhkan paling tidak 45-55 kendaraan per menit yang melintas di jalan tol untuk kiri dan kanan.


Kondisi tersebut dinilai Said Didu jika Indonesia masuk ke dalam jebakan infrastruktur, ia juga berpendapat bahwa jebakan infrastruktur ini bukan hanya didapatkan oleh Indonesia, sebelumnya banyak negara negara menrima hal serupa.


"Saya pikir kita sekarang sudah masuk ke jebakan infrastruktur. Banyak sekali negara yang gagal karena jebakan infrastruktur dan kelebihan infrastruktur komersial," ujar Said Didu.


Said Didu memprediksi, Indonesia bisa mengalami kegagalan karena jebakan infrastruktur tersebut jika pemerintah tidak segera melakukan perbaikan yang tetap kaku dengan kebijakan yang anda.


"Sepertinya Indonesia akan mengalami hal tersebut dan itu yang paling was-was karena ini utang jangka pendek BUMN. Saua katakan tadi, penghasilan tol lintas Sumatera tidak bisa untuk membiayai pemeliharaan, belum ditambah dengan pembayaran utang pengembalian investasi," tuturnya.(

[ADS] Bottom Ads

Pages

Copyright © 2021